SOSIOLOGI
KELAS XI
SEMESTER 1
BAB. 1
STRUKTUR
SOSIAL , DIFERENSIASI SOSIAL DAN
STRATIFIKASI SOSIAL
- Pengertian Struktur Sosial :
Secara Etimologis, konsep struktur
social berasal dari kata struktur, yang artinya susunan, serta kata social
diartikan masyarakat. Jadi sturuktur social
berarti susunan dan jalinan unsure-unsur pokok yang ada dalam
masyarakat.
Dalam pengertian lain, struktur
social adalah susunan dalam system kemasyarakatan

Struktur sosial adalah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang
terjadi hubungan timbal balik antara status dan peran, dengan batas-batas
perangkat unsur-unsur sosial yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku dalam
masyarakat.
Ciri-ciri struktur social :
•
Bersifat abstrak
•
Terdapat dimensi vertikal dan horizontal
•
Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat
•
Bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan
masyarakat.
•
Dapat berkembang dan berubah.
Contoh
Struktur Sosial :
-
Kepala desa,
-
Sekretaris desa
-
Kepala dusun
-
Rw, dan RT.
-
Warga.
Dalam struktur social
sering terjadi pergantian posisi, terutama pada pemerintahan di desa.
Struktur
social terjadi karena bertahannya rutinitas
social. Rutinitas social itu bertahan dalam jangka waktu lama karena dua
hambatan yaitu :
1.1.Hambatan-hambatan fisik ,
Kehidupan social manusia dibatasi
oleh hambatan-hambatan fisik, seperti : jarak suatu tempat dengan tempat
lainnya. Oleh karena itu orang cenderung memilih bertempat tinggal di dekat
tempat kerjanya.
1.2.Keterbatasan kemampuan belajar
manusia dan kompleksitas kegiatan social,
Tata karma bahasa, tata karma, dan
ketrampilan kerja adalah kecakapan social yang memerlukan waktu dan usaha
khusus untuk dikuasai.
Misalnya : anak seorang guru, hanya
sebagian yang meneruskan profesi orang tuanya. Sebagaian lagi ada yang menjadi
teknisi computer, wartawan dan profesi lainnya.
Mengasah
Kompetensi :
Sebutkan
beberapa factor penyebab rutinitas dalam masyarakat yang kamu ketahui, beserta
contohnya !
No
|
Faktor Penyebab
|
Contoh
|
1
|
|
|
2
|
|
|
3
|
|
|
4
|
|
|
BENTUK-BENTUK STRUKTUR SOSIAL :
- Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Pola Komunikasi :
- Struktur Social Terbuka ; apabila struktur social mengalami proses perubahan yang terjadi setiap saat dan dapat digantikan oleh setiap orang. Dalam struktur social terbuka, tiap-tiap orang memiliki status, peran, dan hak yang sama terhadap semua status yang ada dalam masyarakat tersebut.
- Struktur Masyarakat Tertutup ; struktur masyarakat yang ditandai dengan adanya status dan peran yang cenderung tetap dan tidak adanya perombakan atau perubahan yang bersifat bebas dan terbuka.
- Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Sifatnya :
a.
Struktur Formal dan Informal
-
Struktur Formal yaitu struktur resmi yang diakui oleh pihak berwenang yang
berlandaskan hukum yang berlaku. Misalnya : Lembaga pemerintahan Negara ( pendidikan,
lembaga legislative, dll ).
-
Struktur Informal atau struktur tidak resmi adalah struktur yang nyata atau
benar-benar ada serta berfungsi bagi masyarakat tetapi tidak diakui oleh pihak
berwenang, tidak berketetapan hukum dan tidak diakui undang-undang. Misalnya : Kelompok Paguyuban yang dipimpin oleh tokoh masyarakat
atau pemuka agama, dimana mereka tidak berada dalam suatu struktur
pemerintahan.
- Struktur Homogen dan Heterogen.
-
Struktur Homogen adalah struktur social yang unsure-unsurnya
mempunyai pengaruh yang sama terhadap dunia luar. Misalnya : struktur
pemerintahan pusat berpengaruh terhadap struktur social pemerintahan daerah
yang ada dibawahnya.
-
Struktur Heterogen adalah suatu struktur yang unsure-unsurnya
mempunyai kedudukan dan peran berbeda-beda,
baik terhadap kelompok sendiri maupun terhadap kelompok lain.
Misalnya : struktur pemerintahan
yang bersifat otonomi daerah yang
memiliki kemandirian dalam menentukan kebijakan.
Bentuk
masyarakat berdasarkan ciri-ciri struktur social :
- Masyarakat sederhana :
-
Ikatan kekeluargaan dan masyarakat
kuat
-
Organisasi sosial berdasarkan
tradisi turun temurun
-
Kepercayaan kuat terhadap hal gaib
-
Tidak memiliki lembaga-lembaga
khusus
-
Hukum berlaku tidak tertulis
- Masyarakat madya :
-
Ikatan keluarga kuat tapi hubungan
masyarakat mengendor
-
Adat istiadat masih dihormati
-
Timbulnya rasionalitas dalam
berpikir
-
Timbul lembaga-lembaga pendidikan
formal
-
Hukum tertulis mendampingi hukum
tidak tertulis
- Masyarakat modern :
-
Hubungan sosial atas dasar
kepentingan pribadi
-
Hubungan dengan masyarakat
lain terbuka
-
Kepercayaan terhadap iptek kuat
-
Terdapat stratifikasi sosial atas
dasar keahlian
-
Tingkat pendidikan formal tinggi
Unsur-unsur struktur
social :
• Kelompok
sosial
• Kebudayaan
• Lembaga
sosial
• Stratifikasi
sosial
. Kekuasaan dan wewenang
- Diferensiasi Sosial
Diferensiasi
social adalah proses munculnya perbedaan antara hal-hal yang semula sama.
Contoh
: pada masa lalu, fungsi mendidik, memenuhi kebutuhan ekonomi dan memberikan
kesejahteraan, dilakukan oleh keluarga. Oleh karena itu, keluarga menjadi
lembaga pendidikan, ekonomi dan kesejahteraan yang utama.
Jika
pada suatu masa semua orang berkedudukan sama derajat, namun kemudian ada
ketidaksamaan social karena perbedaan kekuasaan, kekayaan antar kelompok masyarakat,
maka kita menyebut ada Diferensiasi kedudukan atau yang biasa disebut sebagai pelapisan
sosial
Dalam
arti lain, Diferensiasi social adalah pembedaan masyarakat berdasarkan cirri
dan fungsinya. Diferensiasi social mencakup ras, etnis, agama, gender, profesi
dan klan.
Klan (clan) adalah system social yang berdasarkan ikatan darah atau
keturunan yang sama, yang umumnya terjadi pada masyarakat unilateral.
Diferensiasi
Ras berarti pengelompokan masyarakat berdasarkan cirri fisiknya, secara garis
besar, manusia dikelompokkan ke dalam tiga kelompok ras, yaitu ras Mongoloid,
Kaukasoid dan Negroid.
Diferensiasi
social lebih menekankan pada
keanekaragaman atau pembagian social secara horizontal.
Pembedaan Sosial secara
Horisontal dalam Masyarakat :
1. Perbedaan Ras.
Ras ialah kategori individu yang
secara turun temurun memiliki cirri-ciri fisik dan biologis tertentu yang sama.
-
Koentjara Ningrat, melakukan pembagian ras sebagai berikut :
a.
Caucasoid (kulit putih); Eropa utara, tengah dan timur, ( sekitar laut tengah; Afrika utara, Amerika,
Arabia) dan Indic (india).
b.
Mongoloid ( kulit Kuning ):
o Asiatic Mongoloid (Asia
Utara, Asia Tenggara, Asia Timur)
o Malaya mongoloid (Asia
Tenggara, Kepulauan Indonesia,, Philipina)
o American Mongoloid (orang
Eskimo di Amerika Utara sampai Amerika Serikat)
c.
Negrito atau Negroid (kulit Hitam):
o African Negroid (Benua
Afrika)
o Negrito (Afrika Tengah,
Philipina)
o Melanesia (Irian).
2.
Perbedaan Suku Bangsa.
Perbedaan suku bangsa
dibedakan oleh karakteristik kebudayaan yang dimiliki oleh para anggotanya.
Suku bangsa di Indonesia sangat beragam artinya cukup banyak dan setiap suku
bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
3.
Perbedaan Agama :
Berdasarkan Pancasila dan
UUD 1945, khususnya pasal 29 ayat (1) dan (2), mengatur kebebasan memeluk agama dan kebebasan menjalankan ibadah. Oleh
karena itu antar pemeluk agama yang menyadari adanya diferensiasi dibidang
agama tidak menyebabkan perselisihan satu sama lain.
4.
Perbedaan Jenis Kelamin :
Manusia di dunia ini dapat
dibedakan dalam dua jenis kelamin, yaitu pria dan wanita.
Sebagai contoh seorang ibu
dapat membedakan jenis mainan, warna baju, jenis pakaian, dan lain-lain, yang diberikan kepada anak laki-laki dan anak
perempuan.
Perbedaan jenis kelamin
dapat berpengaruh kepada kegiatan pekerjaan yang dimiliki oleh orang tersebut.
Contoh : orang perempuan dalam pekerjaan sangat terbatas dan berbeda dengan
orang laki-laki.
5.
Gender adalah perbedaan yang
bersifat non biologis (psikologis, social dan budaya) dari laki-laki dan
perempuan sebagaimana dibentuk oleh suatu masyarakat. Timbulnya Gender dalam
suatu masyarakat merupakan hasil
sosialisasi atau pendidikan.
6.
Perbedaan Pekerjaan :
Pekerjaan pada umumnya
dilihat sebagai pendukung kehidupan ekonomi rumah tangga.
Mengapa orang perlu
bekerja ?, dan untuk apa hasil pekerjaan ? serta untuk siapa ?.
Kemajuan masyarakat dapat
dilihat dari aktivitas penduduk setempat.
Dari segi pekerjaan
terlihat seperti : ada pegawai negri, swasta, buruh, dan lain – lain.
Dari uraian diatas
terlihat bahwa diferensiasi social merupakan wujud pembedaan warga masyarakat
ke dalam golongan-golongan social tertentu yang bersifat horizontal.
- Stratifikasi Sosial ( Pelapisan Social )
Kata stratifikasi berasal
dari bahasa inggris ( stratification ),
menurut Patirin A. Sorokin, mengatakan bahwa startifikasi social adalah
pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat, (
kelas tinggi, sedang dan rendah ).
Adanya pelapisan dalam
masyarakat karena individu-individu dalam masyarakat menggolongkan dirinya atau
mendefinisikan dirinya sebagai orang-orang yang termsuk dalam lapisan tertentu
danmenganggap dirinya berada pada lapisan yang lebih rendah, sedang atau tinggi
dari pada orang lain, (menurut Lawang, 1985).
Max Weber, mendefinisikan
startifikasi social sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu
system tertentu ke dalam lapisan-lapisan menurut dimensi tertentu.
Status adalah posisi atau kedudukan
seseorang dalam suatu kelompok masyarakat. Status selalu dikaitkan dengan
kewajiban dan hak tertentu. Tingkah laku yang diharapkan dari orang yang
memiliki status tertentu disebut peran.
Setiap individu akan memperoleh
status melalui beberapa cara yaitu :
- Ascribed Status, yaitu kedudukan yang diperoleh secara otomatis atau tanpa usaha, misalnya gelar kebangsaan atau jenis kelamin.
- Achieved Status, yaitu kedudukan yang diperoleh seseorang dengan usaha yang disengaja tergantung dari kemampuan masing-masing dalam mengejar tujuannya, Contoh: gelar yang diperoleh melalui pendidikan ( Drs, Prof, M.Pd.I, S.Pd, S.Pd.I, Dr. DR, MA, M.Si, dan lain – lain).
- Assigned Status yaitu kombinasi dari keduanya, yaitu kedudukan yang diperoleh seseorang melalui penghargaan yang diberikan oleh pihak lain setelah orang tersebut berjasa untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan masyarakat.
Stratifikasi
social bertahan dari generasi ke generasi;
Ada ketidaksamaan social bertahan
dari waktu kewaktu. Dalam setiap masyarakat, setiap orang tua menganugerahkan
kedudukan social mereka kepada anaknya, sehingga pola ketidaksamaan tetap bertahan
dari satu generasi ke generasi berikutnya. Namun dalam masyarakat industry,
beberapa orang mengalami mobilitas social. Namun demikian, ada juga orang yang
kedudukan sosialnya turun karena mengalami kerugian bisnis, pengangguran atau
sakit. Yang lebih sering terjadi adalah orang pindah posisi secara horizontal,
antara lain dengan pindah ke pekerjaan yang setara.
Jenis – Jenis Stratifikasi Sosial :
Ada dua jenis stratifikasi social
yaitu : system kelas dalam masyarakat modern dan system kasta dalam masyarakat
agraris yang sudah maju.
Menurut Borgatta,
membedakan system stratifikasi social sebagai berikut :
- System Primitive
- System Feodal
- Sistem Perbudakan
- System Kasta
- System Kelas
- System Sosialisme Negara.
BAB. 2
KONFLIK dan INTEGRASI SOSIAL
A. Pengertian:
Konflik adalah suatu proses social individu
atau kelompok yang berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang
pihak lawan yangdisertai dengan ancaman dan atau kekerasan.
Menurut
Soerjono Soekano, ; konflik social adalah pertentangan social yang bertujuan untuk
menguasai atau menghancurkan pihak lain atau proses pencapaian tujuan dengan
cara melemahkan pihak lain atau proses pencapaian tujuan dengan cara melemahkan
pihak lawan tanpa memmerhatikan norma dan nilai yang berlaku.
Konflik disebabkan adanya pertentangan atau perbedaan pendapat
antar individu atau antar kelompok.
Coba perhatikan gambar dibawah ini !
- Konflik Antar Invidu :


- Konflik Kelompok :



KONFLIK DAN
KEKERASAN :
• Konflik seringkali berubah
menjadi kekerasan terutama apabila upaya-upaya yang berkaitan dengan
pengelolaan konflik tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh pihak yang
berkaitan
• Kekerasan adalah perbuatan
seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau
menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain
Segi Negatif
dari Konflik :
• Keretakan hubungan antar
kelompok yang bertikai.
• Perubahan kepribadian pada
individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
• Kerusakan harta benda dan
hilangnya jiwa manusia.
• Dominasi bahkan penaklukan
salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
Menimbulkan
kekerasan yang menjurus kearah disintegrasi.
B. Sebab – Sebab Terjadinya Konflik :
1.
Perbedaan Idiologi, yaitu merupakan himpunan nilai-nilai sentral yang berada
dalam kejiwaan manusia. Nilai – nilai
sentral ini diyakini dan digunakan sebagai dasar oleh setiap manusia dalam
melakukan aktivitasnya.
2. Perbedaan
kepentingan, yaitu konflik social yang terjadi dalam masyarakat sering kali
memperebutkan soal kedudukan atau harta benda yang mempunyai nilai – nilai
ekonomis.
Contohnya : konflik antara pengusaha yang
mendirikan pabrik dengan warga, sedangkan warga masyarakat mempertahankan tanah
miliknya. Hal seperti inilah yang sering menimbulkan konflik berkepanjangan.
- Perbedaan struktur budaya, yaitu konflik terjadi antar suku, agama dan adat.
Perlu disadari bahwa
kebudayaan muncul dari manusia. Oleh sebab itu setiap manusia memiliki
kebudayaan dan kebudayaan itu wajib dihargai dan dipertahankan oleh semua orang
dan jangan sampai musnah.contoh ; agama, seni budaya, bentuk pakaian, perilaku
dan lain-lain.
- Ras, Ras adalah golongan manusia yang mempunyai cirri-ciri fisik yang sama, seperti : warna kulit, postur tubuh, warna rambut, bentuk hidung, bibir dan tinggi badan.
Melalui perbedaan
cirri-ciri fisik secara psikologis dapat memisahkan hubungan antara individu
apabila masing-masing pihak belum memiliki wawasan yang luas tentang
macam-macam ras di dunia.
B.
Macam – Macam Konflik :
- Berdasarka banyak sedikitnya orang yang terlibat, seperti :
a.
Konflik individu adalah konflik dalam masyarakat antara
seorang individu dengan seorang individu yang lain.
- Berdasarkan posisi pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, seperti :
a.
Konflik vertical yaitu konflik yang melibatkan dua pihak atau
lebih yang mempunyai kedudukan tidak sejajar melainkan antara atasan dengan
bawahan dalam satu intansi. Contoh : kepala kantor dengan anak buahnya.
b.
Konflik horizontal yaitu konflik antara dua pihak atau lebih
yang keduanya mempunyai strata yang sejajar, bias dalam satu lingkungan kerja
(intern) atau antar lembaga (ekstern). Contoh : konflik anatar Parpol, antar
pelajar, dll.
- Berdasarkan Bidang – bidang kehidupan yang menjadi sumber kehidupan :
a.
Konflik Idiologi
b.
Konflik Ekonomi
c.
Konflik Sosial Budaya.
Konflik dan Kekerasan
• Konflik seringkali berubah
menjadi kekerasan terutama apabila upaya-upaya yang berkaitan dengan
pengelolaan konflik tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh pihak yang
berkaitan
• Kekerasan adalah
perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang
lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain .
Beberapa segi positif dari konflik :
- Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas/masih belum tuntas ditelaah.
- Menjadi jalan untuk mengurangi ketegangan antarindividu atau kelompok.
- Menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru.
- Meningkatkan solidaritas sesame anggota kelompok.
Beberapa segi negative dari konflik
yaitu :
- Mengakibatkan keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
- Mengakibatkan kerusakan harta benda dan kehilangan nyawa manusia.
- Mengakibatkan berubahnya kepribadian para individu.
Menurut Dahrendorf, ada empat macam
konflik, yaitu :
- Konflik antarperan social
- Konflik antarkelompok social
- Konflik antar kelompok terorganisasi dan tidak terorganisasi
- Konflik antarasatuan national.
CARA-CARA MENGATASI KONFLIK
:
- Koersi / paksaan, yaitu cara yang dilakukan dengan memaksa para pihak yang bersengketa untuk mengadakan perdamaian.
- Arbitrasi (keputusan wasit) yaitu proses untuk mengatasi konflik dengan melalui pihak-pihak tertentu yang telah disepakati bersama. Arbitator adalah orang yang memutuskan penyelesaian konflik, tanpa terlalu terikat pada pertimbangan-pertimbangan hukum.
- Mediasi; cara penyelesaian konflik dengan menggunakan pihak ke tiga yang memiliki hubungan baik dengan pihak yang berkonflik.
- Negosiasi; merupakan cara penyelesaian konflik atas inisiatif pihak-pihak yang berkonflik.
- Adjudication (adjudikasi) ; cara penyelesaian konflik/ perkara atau sengketa dupengadilan tetapi prosesnya diperlukan pihak-pihak terkait yang mempunyai kepentingan pada tingkat nasional maupun tingkat internasional. Contoh; sengketa tanah warisan yang tidak dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan kemudian diputuskan melalui pengadilan.
Mencegah Konflik dengan
Memperkuat Integrasi Sosial :
Pengertian
Integrasi
secara etimologi, (integration) berasal dari bahasa latin integer, integra,
berarti utuh, seluruhnya, lengkap, genap, komplit.
Menurut K. Prent, 1969;
integrasi social adalah kondisi kemasyarakatan yang ditandai oleh adanya keutuhan
antaranggota masyarakat.
Integrasi
social bisa merujuk pada tiga tingkat masyarakat, yaitu pada tingkat mikro (keluarga), meso (kelompok social) dan
makro (masyarakat bangsa)
Ada
beberapa definisi tentang integrasi social pada masyarakat makro; yaitu :
Integrasi
social adalah
penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu
keseluruhan yang lebih utuh, atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang
banyak jumlahnya menjadi satu bangsa (Howard Wriginis).
Integrasi
bangsa; proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan kelompok social ke dalam
satu kesatuan wilayah dan dalam pembentukan suatu identitas nasional.
Jadi
integrasi bangsa khususnya menunjuk pada
masalah membangun rasa kebangsaan dalam satu wilayah dengan menghapuskan
kesetiaan picik pada ikatan yang lebih sempit. (Myron Puspito).
Integrasi
social terbagi dua; yaitu
- Integrasi social vertical
- Integrasi social horizontal.
Keterangan
:
- Integrasi social vertical; merupakan upaya penciptaan kesatuan hidup bersama dalam masyarakat majemuk, yang terkait dengan kemajemukan vertical.
Kemajemukan vertical adalah kondisi
struktur social masyarakat yang terpolarisasi berdasarkan kepemilikan kekuasaan,
pengetahuan dan kekayaan.
Dengan demikian kemajemukan vertical
berkenaan dengan adanya polarisasi
antara kelompok penghuasa dan yang dikuasai. Kelompok pendidikan dan kurang
berpendidikan. Kelompok kaya dan kelompok miskin.
- Integrasi social Horisontal ; upaya-upaya penciptaan kesatuan hidup bersama dalam masyarakat majemuk, yang terkait dengan kemajemukan horizontal.
Kemajemukan social horizontal adalah
kondisi struktur social masyarakat yang terpolarisasi berdasarkan keragaman
budaya (suku bangsa, daerah, agama dan ras). Keragaman social (perbedaan
profesi, dan pekerjaan, seperti buruh, pengusaha, pegawai negeri, petani –
pedagang) dan keragaman tempat tinggal (desa –kota).
BAB. 3
MOBILITAS SOSIAL
1. Pengertian :
Mobilitas
berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan
atau banyak bergerak dari satu tempat ketempat yang lain.
Menurut
Soerjono Sokanto gerak sosial mobiliti adalah suatu gerak dalam struktur sosial
yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
Jadi,
mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari
lapisan yang satu kelapisan yang lain.
Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
a. Mobilitas Vertikal:
1. Social climbing misalnya, naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi.
2. Social sinking misalnya, turunnya kedudukan seseorang ke kedudukan lebih rendah.
a. Mobilitas Vertikal:
1. Social climbing misalnya, naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi.
2. Social sinking misalnya, turunnya kedudukan seseorang ke kedudukan lebih rendah.


b. Mobilitas Horizontal:
1. Mobilitas antarwilayah misalnya, seorang buruh tani dimusim paceklik pindah menjadi buruh bangunan.
2. Mobilitas antargenerasi adalah perubahan status yang dicapai seseorang yang berbeda dari status orang tuanya. Dalam mobilitas antargenerasi, yang berubah adalah status anak-anak jika dibandingkan dengan status orang tuanya.
1. Mobilitas antarwilayah misalnya, seorang buruh tani dimusim paceklik pindah menjadi buruh bangunan.
2. Mobilitas antargenerasi adalah perubahan status yang dicapai seseorang yang berbeda dari status orang tuanya. Dalam mobilitas antargenerasi, yang berubah adalah status anak-anak jika dibandingkan dengan status orang tuanya.
3.
mobilitas intragenerasi adalah perpindahan status yang dialami oleh seseorang dalam
masa kehidupannya.
Ada pula yang
berpendapat bahwa mobilitas intragenerasi adalah perubahan kedudukan social
seseorang selama kehidupan dewasanya.
Contoh : seorang yang mulai bekerja
sebagai kasir bank namun kemudian berhasil menjadi kepala cabang pada bank yang
bersangkutan disebut mengalami mobilita social.
Contoh lain, seorang yang memasuki
dunia kerja sebagai guru bantu, namun kemudian berhasil merintis karier hingga
menjadi kepala dinas pendidikan.
BAGAN MOBILITAS SOSIAL VERTIKAL :
Kelas Atas :
Kelas Menengah :
Kelas Bawah :
Faktor –
Faktor Penyebab Terjadinya Mobilitas Vertikal :
Sebab – Sebab Terjadinya Mobilitas Vertikal Turun, yaitu :
a.
karena berhalangan tetap atau sementara,
misalnya sakit atau cacat tubuh akibat kecelakaan sehinggadiganti dengan
pejabat yang lain.
b.
Karena pejabat lama memasuki usia tua dan
harus dipensiunkan, maka adanya pergantian generasi baru.
c.
Karena melakukan kesalahan fatal sehingga
diturunkan dari jabatan atau kedudukannya.
Sebab – Sebab Terjadinya Mobilitas Vertikal Naik :
- Karena seseorang yang memiliki status tersebut mampu melakukan peningkatan prestasi sehingga dinaikkan statusnya.
- Karena terjadi perubahan kedudukan sehingga ditunjuk untuk menggantikan kedudukan yang kosong akibat proses peralihan generasi.
PROSES TERBENTUKNYA MOBILITAS
SOSIAL
1.
Faktor Pendorong Mobilitas Sosial diantaranya :
a.
Faktor
perubahan situasi politik
b.
Faktor
perubahan sosial budaya
c.
Faktor
perubahan ekonomi
2.
Faktor Penghambat Mobilitas Sosial :
a.
Adanya
prbedaan Idiologi
b.
Adanya
perbedaan kepentingan
c.
Adanya
perbedaan suku dan asal daerah
d.
Adanya
perbedaan ras
PERUBAHAN SOSIAL

Pengertian Perubahan Sosial :
Perubahan sosial budaya adalah
sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu
masyarakat.
Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan
penyebab dari perubahan.
”Gillin and
Gillin”
Perubahan sosial adalah suatu variasi dan cara-cara hidup yang telah diterima baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi (penemuan baru dalam masyarakat).
Perubahan sosial adalah suatu variasi dan cara-cara hidup yang telah diterima baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi (penemuan baru dalam masyarakat).
”Robert L. Sutherland, dkk. :
Sebab-sebab terjadinya perubahan yaitu :
Sebab-sebab terjadinya perubahan yaitu :
1.
Inovasi (penemuan baru/perubahan)
2.
Invensi (penemuan baru)
3.
Adaptasi (penyesuaian secara sosial dan budaya)
4.
Adopsi (penggunaan dari penemuan baru/teknologi)
SALURAN – SALURAN MOBILITAS SOSIAL :
- Saluran Organisasi Profesi
- Saluran Lembaga Keagamaan
- Saluran Lembaga-lembaga Ekonomi
- Saluran Pendidikan
- Saluran Organisasi Politik.
Pengertian Era Globalisasi dan
Modernisasi
Pada dasarnya
era globalisasi merupakan era pergaulan baru masyarakat diseluruh dunia yang
ditandai dengan lancarnya komunikasi dan transaksi anatarumat manusia di
seluruh dunia.
Pengertian
modernisasi menurut Soerjono Soekanto ; suatu transformasi total kehidupan
bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi
social kearah pola-pola ekonomi dan politik yang menjadi cirri Negara-negara
barat yang stabil.
Modernisasi
adalah suatu bentuk perubahan social yang biasanya disebut perubahan social
yang terarah, yang didasarkan pada perencanaan (social planning).
Dampak Negatif
Modernisasi dan Globalisasi :
A.
Beberapa contoh sisi
negative dari modernisasi yaitu :
- Pengeksploitasian Alam secara terus menerus. (akan menimbulkan kerusakan dan kehabisan sumber daya alam abiotik : migas dan non migas).
- Adanya Sikap Konsumeristis,
Dengan adanya konsumeristis,
orang-orang menjadi tergantung untuk membeli berbagai macam barang produk
buatan industry. (tersedianya berbagai macam barang yang menyebabkan munculnya
sikap konsumeristis).
- Adanya Kemerosotan Moral ;
Sebagai langkah awal adanya kemerosotan moral bahwa produk-produk
industry sebagai akibat dari modernisasi telah membuat orang tertarik untuk
memilikinya, sementara kemampuan ekonominya tidak selalu mencukupi untuk
membeli kebutuhan tersebut (Atikarep Bondo Cupet =
Jawa).
- Adanya Keresahan Sosial ;
Pengaruh modernisasi seperti
munculnya limbah-limbah industry, macaetnya jalan raya karena banyaknya
kendaraan yang setiap tahun diproduksi tanpa memperhitungkan akibatnya.
- Menurunnya Kemandirian dalam Menghadapi Masalah ;
Dengan hadirnya berbagai produk,
seperti Komputer, mesin cuci, alat penanak nasi, setrika listrik, mobil, sepeda
motor dan lain-lain, dengan bantuan
peralatan tersebut dapat mempermudah pekerjaan manusia. Tetapi pada saat peralatan itu rusak atau tidak ada
maka seseorang bias berubah kemampuannya seperti orang yang lumpuh dan menjadi
pemalas.
- Meningkatnya Sikap Egois dan Materialistis ;
Salah satu dari sikap ini dalah bahwa
manusia membatasi hubungan dan ketergantungan dengan manusia lain, karena telah
mendapat bantuan dari berbagai macam peralatan serta kemudahan komunikasi
akibat industrialisasi telah menghasilkan berbagai macam barang sebagai
pemenuhan kebutuhan hidup manusia, dalam arti lain manusia sudah tidak lagi
membutuhkan keberadaan orng lain sehingga menjadi egois.
Sedangkan untuk memiliki berbagai
kebutuhan dari industry termsuk sifat materialistic.
B.
Dampak Positif Modernisasi
dan Globalisasi :
Media
modernisasi yaitu pihak yang menghendaki bergulirnya proses modernisasi di
seluruh dunia adalah kaum cerdik pandai (cendikiawan). Media modernisasi ini
menghendaki adanya perbaikan pola piker dan aktivitas semua orang agar hidupnya
lebih mudah dan berkualitas.
Disisi
lain yang menguntungkan adanya modernisasi yaitu :
- Perkembangan IPTEK
- Tersedianya Lapangan Pekerjaan
- Lahirnya tenaga kerja Profesional
- Meningkatnya kemampuan kerja manusia
- Meningkatnya volume ekspor
- Terpenuhinya barang-barang konsumsi.
C.
Akibat – Akibat Mobilitas
Sosial :
Munculnya
gerak mobilitas social memberikan peluang yang positif dan negative. Beberapa
akibat yang muncul adalah sebagai berikut :
- Terjadinya Peningkatan Integritas dan Tata Kerja;
Melalui mobilitas social sering kali
menimbulkan gairah kerja yang baru sehingga depat meningkatkan kesejahteraan
pekerja. Rolling jabatan dipandang perlu agar dapat memberikan kesmpatan kerja
yan lebih baik dari sebelumnya.
- Mobilitas social akan menimbulkan disintegrasi social manakala kebijakan-kebijakan yang baru tidak disepakati oleh kalangan masyarakat luas yang terkait sehingga menimbulkan gejolak protes dan rasa tidak puas terhadap perubahan itu. Kondisi ini dinamakan disintegrasi social.
Apabila hal ini berlangsung secara
terus-menerus maka dapat mengakibatkan suasana masyarakat menjadi lebih buruk
dan menimbulkan perpecahan. Kondisi inilah yang dinamakan disorganisasi social.
Tanda-tanda terjadinya disintegrasi
social anatar lain sebagai berikut :
a.
Adanya perombakan system social akibat perubahan social
budaya.
b.
Timbulnya kegelisahan dari sebagian besar warga masyarakat,
sehingga menimbulkan kekacauan dlam masyarakat.
c.
Adanya perbedaan pendapat yang menimbulkan kontra.
d.
Terjadinya pertentangan antara normka-norma yang ada dalam
masyarakat.
D.
Adapun perwujudan dari
disintegrasi social adalah sebagai berikut :
- Kenakalan Remaja (dilinkuensi)
- Kriminalitas
- Pergolakan Daerah (sikap yang tidak sepaham dan rasa tidak puas antar kelompok pusat dan daerah).
- Aksi Protes/ Demonstrasi.
.
BAHAN AJAR
SOSIOLOGI
SEMESTER II
OLEH : M. SYAFEI,
S.Pd.I
BAB. 4
MASYARAKAT MULTIKULTURAL
- Pendahuluan
Pengertian Konsep Masyarakat
Multikultural : berasal dari kata masyarakat
yang artinya persekutuan hidup manusia yang menempati wilayah tertentu,
sedangkan konsep multicultural berasal dari kata multi, artinya banyak dan kata
cultural artinya kebudayaan.
Masyarakat
multikultural :
•
Adalah masyarakat yangg memiliki karakteristik heterogen di mana pola hubungan sosial
antarindividu dalam masyarakat bersifat toleran dan harus menerima kenyataan untuk hidup
berdampingan secara damai satu sama lain dengan perbedaan yg ada.
Pengertian
multikultural :
-
Philip Atkonson (filsuf Australia), multikulturalisme pada dasarnya merupakan paham
yang menyangkal bahwa
kebudayaan-kebudayaan yang ada saling bertentangan
-
Menurut Parekh, multikulturalisme adalah
sebuah cara untuk memahami kehidupan (way of viewing human life)
Masyarakat
Multikultural Indonesia
Masyarakat Indonesia yang terdiri atas beragam
etnis merupakan masyarakat multikultural. Beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat Indonesia merupakan
masyarakat
multikultural, antara lain :
- Faktor
histori
- Faktor geologi
Konsep
multikulturalisme dijelaskan Parekh dalam tiga pandangan mendasar yaitu:
1.Manusia
terikat secara kultural (Culturally Embeded)
2.Terbatasnya
kemampuan budaya manusia atau sebagai sarana memahami alam
3.Pembentukan
setiap kebudayaan selalu mendapat pengaruh dari kebudayaan lain
Dampak
keberadaan Masyarakat Multikultural :
1 . Konflik Vertikal : Konflik vertikal merupakan konflik antar strata yg terjadi
dalam kehidupan bermasyarakat.
Contohnya konflik antara pemerintah
daerah dan pemerintah pusat menyangkut otonomi daerah atau konflik antara pemerintah
provinsi dan kabupaten
Faktor wilayah yang berbentuk kepulauan :
- Klasifikasi Masyarakat Indonesia secara Horizontal :
- Berdasarkan Bahasa
- Berdasarkan Ras
- Berdasarkan Agama
- Klasifikasi Masyarakat Indonesia secara Vertikal :
- Berdasarkan Kriteria Sosial
- Berdasarkan Kriteria Politik
- Berdasarkan Kriteria Ekonomi
2. Konflik
Horizontal
: konflik horizontal merupakan konflik sosial antarpihak yang sederajat dalam kehidupan
masyarakat :
- Konflik antar ras
- Konflik antarsuku
- Konflik antaragama
- Konflik antargolongan
Integrasi sosial berlangsung lambat
Integrasi adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur sosial
yang berbeda sehingga membentuk satu
kesatuan masyarakat yg serasi dalam fungsi
kehidupan masyarakat. Proses integrasi sosial pada masyarakat multikultural biasanya
sulit untuk dilaksanakan. Hal ini karna adanya perbedaan mendasar tentang
sistem nilai.
3. Pemerintahan
Sulit Mewujudkan Keadilan
Ibarat
keluarga,pemerintah merupakan orang tua, sedangkan suku, agama, dan golongan merupakan
anak-anaknya, apabila antaranak memiliki visi dan misi yang berbeda tentang keluarga maka akan
sulit bagi orang tua untuk menciptakan pelayanan yang adil bagi anak-anaknya, namun pemerintah tetap berupaya mewujudkan
keadilan melalui pedoman-pedoman tertentu
Berkaitan
dengan masalah keadilan ada dua teori keadilan yg perlu diketahuai :
- Teori keadilan Material
- Teori Keadilan Spiritual
4. Sering Terjadi Perubahan
Perubahan pada masyarakat multikultural seringkali bersifat
subjektif dengan versi kepentingan politik dan golongan.
Salah satu tindakan yang bijaksana adalah dengan menyusun suatu
perencanan perubahan yang bersifat rasional dan universal
Masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang memiliki heterogen di mana
pola hubungan sosial antarindividu dalam masyarakat bersifat toleran dan harus menerima
kenyataan untuk hidup secara damai satu
sama lain dengan perbedaan yang ada. Multikulturalisme merupakan sebuah ideologi dan alat atau wahana untuk meningkatkan
derajat manusia dan kemanusiaannya dalam kehidupan bersama.
KESIMPULAN
Konsep multikulturalisme dapat di
jelaskan
dalam 3 pandangan mendasar yaitu :
- Manusia terikat secara kultural
- Terbatasnya kemampuan manusia atau masyarakat sebagai sarana memahami alam
- Pembentukan setiap kebudayaan selalu mendapat pengaruh dari kebudayaan lain.
- Faktor penyebab masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multikultural adalah faktor histori, geologi, dan wilayah yang berbentuk kepulauan
Masyarakat multicultural adalah masyarakat
yang memiliki struktur atau tipe budaya atau kebudayaan yang lebih dari satu.
Dampak
keberadaan masyarakat multikultural,
antara lain :
- Konflik vertikal
- Konflik horizontal
- Integrasi sosial berlangsung lambat
- Pemerintah sulit mewujudkan keadilan
- Sering terjadi perubahan
UJI
KOMPETENSI
- Apa yang kamu ketahui tentang multikultural ?
- Mengapa kita harus mengembangkan sikap toleransi dalam kehidupan masyarakat yang berlatar belakang multikultural ?
- Apa yang kamu ketahui tentang integrasi sosial ?
- Bagaimana cara meningkatkan integrasi sosial ?
- Mengapa masyarakat multikultural seperti Indonesia rawan konflik
Dibawah ini
salah satu contoh masyarakat multicultural .






Pernahkah kamu
memperhatikan masyarakat Indonesia dari sabang sampai merauke ?

B.
Kelompok Sosial Dalam Analisis Sosiologis :
- Pengertian Kelompok Sosial :
- Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang berinteraksi satu sama lain secara teratur (Giddens).
- Kelompok didefinisikan sebagai dua atau lebih orang yang saling berinteraksi dengan cara-cara yang terpola, dan dikenali sebagai sebuah kelompok oleh mereka sendiri dan oleh orang lain (Johnson)
- Kelompok adalah kesatuan orang yang memiliki kepentingan bersama dan memiliki beberapa landasan interaksi (Stewart)
- Kategori Sosial adalah pengelompokan orang-orang secara statistic, dimana orang-orang diklasifikasikan bersama atas dasar sifat-sifat yang dimiliki bersama .
Contoh : orang yang memiliki
tingkat pendapatan atau pekerjaan yang sama akan masuk dalam satu kategori.
Contoh dalam satu
kategori :
wanita, pemilik rumah, muslim, dll.
- Kumpulan / Agregat atau kerumunan adalah kumpulan orang yang berada di tempat yang samadan pada waktu yang sama pula. Namun diantara mereka tidak memiliki hubungan-hubungan yang pasti.
Dalam arti lain, agregat
adalah kumpulan orang yang berada dalam interaksi yang tidak terfokus.
TUGAS :
Carilah masing-masing 3 contoh dari kelompok sosial, kategori sosial,
kumpulan dan kerumunanseperti dibawah ini :
Jenis
|
Contoh
|
Kelompok Sosial
|
1.
2.
3.
|
Kategori Sosial
|
1.
2.
3.
|
Kumpulan
|
1.
2.
3.
|
Kerumunan
|
1.
2.
3.
|
Kesimpulan : para anggota memiliki kesadaran bersama bahwa mereka adalah
satu kelompok.
Secara sosiologis, masyarakat multicultural adalah masyarakat yang
memiliki keanekaragaman budaya.
Keaneka ragaam itu bisa berkenaan
dengan suku bangsa, agama, ras, golongan atau gender.
Ciri-ciri Masyarakat Multikultural :
Menurut
J. Nasikun,
bahwa suatu masyarakat bersifat majemuk sejauh masyarakat
tersebut secara structural memiliki sub-subkebudayaan yang bersifat deversi
(bermacam-macam) yang ditandai oleh kurang berkembangnya system nilai yang
disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga system nilai dari
kesatuan-kesatuan sosial, serta sering munculnya konflik sosial.
Tipe - Tipe
Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural :
Tipe kelompok sosial yang ada dalam masyarakat multicultural dapat
diklasifikasikan sebagai berikut :
- Klasifikasi berdasarkan jumlah anggotanya.
Berdasarkan jumlah anggotanya, kelompk ini dapat dibagi
dua yaitu Diad dan Triad.
Diad adalah kelompok yang terbentuk
atas pasngan orang yang mengadakan
hubungan-hubungan sosial, sebagaimana terjadi dalam hubungan dua sahabat,
hubungan suami dan istri.
Triad adalah kelompok yang terbentuk
karena adanya tiga orang yang mengadakan hubungan-hubungan sosial. ( hubungan
pertemanan di antara mereka bias saja pecah jika salah satu memjutuskan
hubungan atau terjadi konflik )
- Klasifikasi berdasarkan Makna Kelompok Bagi Anggotanya.
Klasifikasi ini debadakan menjadi dua
yaitu kelompok primer (kelompok kecil)
dan kelompok skunder (luas/besar)
- Klasifikasi Berdasarkan Sikap Anggota terhadap Kelompoknya dan kelompok lain.
- Klasifikasi Berdasarkan Sifat Ikatan Antaranggota.
- Klasifikasi Berdasarkan Peran Kelompok.
- Klasifikasi Berdasarkan Struktur.
Berdasarkan strukturnya kelompok dapat dibedakan
menjadi kelompok informal dan formal.
a.
Kelompok informal adalah kelompok yang tidak memiliki
struktur dan organisasi yang pasti.
b.
Kelompok formal adalah kelompok yang memiliki aturan-aturan
yang tegas dan sengaja dibuat oleh anggota kelompok untuk mengatur hubungan di
antara mereka.
Kelompok formal sering disebut dengan
organisasi atau asosiasi.
Organisasi
adalah
perkumpulan besar yang bekerja berdasarkan garis komando yang impersonal dan
dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Organisasi
formal adalah kelompok yang dibentuk dengan tujuan
khusus dan ditata sedemikian demi terjadinya
efesiensi maksimal.
Organisasi
dalam masyarakat dapat dikelompokkan sebagai berikut :
- Organisasi Utilitarian , adalah organisasi yang menyediakan imbalan materi pada para anggotanya. Contoh memberikan laba atau gajiatau upah yang cukup kepada para pegawainya di perusahaan.
- Organisasi normative adalah organisasi yang dibentuk untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang secara normative dianggap baik oleh para anggotanya. Arti lain seseorang ikut tergabung dalam organisasi bukan mencari keuntungan tetapi mencari keuntungan moral yang dianggap baik.
Fungsi organisasi normative yaitu :
a.
Penyaluran minat pribadi
b.
Uji coba program pelayanan sosial
c.
Saluran kegiatan politik.
MASYARAKAT INDONESIA
SEBAGAI MASYARAKAT MULTIKULTURAL :
Penyebab memajemukan Masyarakat
Indonesia:
•
Keadan geografis
•
Pengaruh kebudayaan asing
•
Iklim berbeda
Ciri kemajemukan masyarakat Indonesia:
•
Kemajemukan berdasarkan ras
•
Kemajemukan berdasarkan suku bangsa
•
Kemajemukan berdasarkan agama
KEMAJEMUKAN
MASYARAKAT INDONESIA BERDASARKAN SUKU BANGSA :
CIRI
ETNIS:
•
Kesamaan keturunan
•
Kesamaan bahasa
•
Kesamaan kesenian
•
Kesamaan kebangsaan
•
Adanya gabungan dari ciri tersebut
SISTEM PELAPISAN
SOSIAL DALAM MASYARAKAT PERTANIAN

I. Cikal Bakal
II. Kuli
Kenceng
III. Kuli
Kendo
IV. Buruh Tani


I. Cikal Bakal IV. Buruh Tani
II. Kuli Kenceng III. Kuli Kendo
MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT MULTIKULTURAL DAN PERUBAHAN
BUDAYA
MASALAH SOSIAL : Tanda
suatu konflik dalam syarakat :
- Anggota masyarakat tidak mematuhi norma
- Timbul ketidaksepahaman
- Penegakan sanksi tidak konsisten
- Menurunnya kewibawaan tokoh dan pemimpin masyarakat
Salah satu contohnya :
Contoh disintegrasi bangsa:
- PKI Madiun
- PRRI Permesta
- Peristiwa Mei
- Poso
- dan lain-lainnya
Contoh Masalah sosial
: Faktor yang mempertahankan integrasi diantaranya adalah :
- Nilai toleransi
- Penggunaan bahasa Indonesia
- Semangat persatuan Ideologi
- Pancasila Rasa senasib
- dan sepenanggungan
SISTEM
PELAPISAN MASYARAKAT FEODAL


- RAJA
- Priyayi/olee balang
- Petani/ rakyat jelata
- STRUKTUR SOSIAL PADA PADA MASYARAKAT INDUSTRI MODERN


(KELOMPOK PROFESI)


( KLAS EKONOMI )
MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT KEANEKARAGAMAN DAN
PERUBAHAN BUDAYA

Lunturnya nilai lama
Gotong royong Kebersamaan

Sikap seperti diatas kurang digemari bagi kalangan
kota.


(Budaya hidup rukun) (Kemiskinan
daerah kumuh)


Gb.1 Gb.2

(Benturan Budaya berakibat pada perilaku menyimpang)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar