Kamis, 19 Juni 2014

Materi SOS.XI



SOSIOLOGI KELAS XI
SEMESTER 1
BAB. 1
STRUKTUR SOSIAL ,  DIFERENSIASI SOSIAL DAN STRATIFIKASI SOSIAL
  1. Pengertian Struktur Sosial  :
Secara Etimologis, konsep struktur social berasal dari kata struktur, yang artinya susunan, serta kata social diartikan masyarakat. Jadi sturuktur social  berarti susunan dan jalinan unsure-unsur pokok yang ada dalam masyarakat.
Dalam pengertian lain, struktur social adalah susunan dalam system kemasyarakatan


Struktur sosial adalah tatanan sosial dalam kehidupan masyarakat yang terjadi hubungan timbal balik antara status dan peran, dengan batas-batas perangkat unsur-unsur sosial yang mengacu pada suatu keteraturan perilaku dalam masyarakat.
Ciri-ciri struktur social :
      Bersifat abstrak
      Terdapat dimensi vertikal dan horizontal
      Sebagai landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat
      Bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan masyarakat.
      Dapat berkembang dan berubah.
Contoh Struktur Sosial :
-          Kepala desa,
-          Sekretaris desa
-          Kepala dusun
-          Rw, dan  RT.
-          Warga.

Dalam struktur social sering terjadi pergantian posisi, terutama pada pemerintahan di desa.
Struktur social terjadi karena bertahannya rutinitas social. Rutinitas social itu bertahan dalam jangka waktu lama karena dua hambatan yaitu :
1.1.Hambatan-hambatan fisik ,
Kehidupan social manusia dibatasi oleh hambatan-hambatan fisik, seperti : jarak suatu tempat dengan tempat lainnya. Oleh karena itu orang cenderung memilih bertempat tinggal di dekat tempat kerjanya.
1.2.Keterbatasan kemampuan belajar manusia dan kompleksitas kegiatan social,
Tata karma bahasa, tata karma, dan ketrampilan kerja adalah kecakapan social yang memerlukan waktu dan usaha khusus untuk dikuasai.
Misalnya : anak seorang guru, hanya sebagian yang meneruskan profesi orang tuanya. Sebagaian lagi ada yang menjadi teknisi computer, wartawan dan profesi lainnya.
Mengasah Kompetensi :
Sebutkan beberapa factor penyebab rutinitas dalam masyarakat yang kamu ketahui, beserta contohnya !
No
Faktor Penyebab
Contoh
1


2


3


4



BENTUK-BENTUK STRUKTUR SOSIAL :
  1. Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Pola Komunikasi :
  1. Struktur Social Terbuka ; apabila struktur social mengalami proses perubahan yang terjadi setiap saat dan dapat digantikan oleh setiap orang. Dalam struktur social terbuka, tiap-tiap orang memiliki status, peran, dan hak yang sama terhadap semua status yang ada dalam masyarakat tersebut.
  2. Struktur Masyarakat Tertutup ; struktur masyarakat yang ditandai dengan adanya status dan peran yang cenderung tetap dan tidak adanya perombakan atau perubahan yang bersifat bebas dan terbuka.
  1. Bentuk Struktur Sosial Berdasarkan Sifatnya :
a.      Struktur Formal dan Informal
-          Struktur Formal yaitu struktur  resmi yang diakui oleh pihak berwenang yang berlandaskan hukum yang berlaku. Misalnya : Lembaga pemerintahan Negara ( pendidikan, lembaga legislative, dll ).
-          Struktur Informal atau struktur  tidak resmi adalah struktur yang nyata atau benar-benar ada serta berfungsi bagi masyarakat tetapi tidak diakui oleh pihak berwenang, tidak berketetapan hukum dan tidak diakui  undang-undang. Misalnya : Kelompok  Paguyuban yang dipimpin oleh tokoh masyarakat atau pemuka agama, dimana mereka tidak berada dalam suatu struktur pemerintahan.
  1. Struktur Homogen dan Heterogen.
-          Struktur Homogen adalah struktur social yang unsure-unsurnya mempunyai pengaruh yang sama terhadap dunia luar. Misalnya : struktur pemerintahan pusat berpengaruh terhadap struktur social pemerintahan daerah yang ada dibawahnya.
-          Struktur Heterogen adalah suatu struktur yang unsure-unsurnya mempunyai  kedudukan dan peran berbeda-beda, baik terhadap kelompok sendiri maupun terhadap kelompok lain.
Misalnya : struktur pemerintahan yang bersifat otonomi  daerah yang memiliki kemandirian dalam menentukan kebijakan.
Bentuk masyarakat berdasarkan ciri-ciri struktur social :
  1. Masyarakat sederhana :
-          Ikatan kekeluargaan dan masyarakat kuat
-          Organisasi sosial berdasarkan tradisi turun temurun
-          Kepercayaan kuat terhadap hal gaib
-          Tidak memiliki lembaga-lembaga khusus
-          Hukum berlaku tidak tertulis

  1. Masyarakat madya :
-          Ikatan keluarga kuat tapi hubungan masyarakat mengendor
-          Adat istiadat masih dihormati
-          Timbulnya rasionalitas dalam berpikir
-          Timbul lembaga-lembaga pendidikan formal
-          Hukum tertulis mendampingi hukum tidak tertulis
  1. Masyarakat modern :
-          Hubungan sosial atas dasar kepentingan pribadi
-          Hubungan dengan masyarakat lain  terbuka
-          Kepercayaan terhadap iptek kuat
-          Terdapat stratifikasi sosial atas dasar keahlian
-          Tingkat pendidikan formal tinggi
Unsur-unsur  struktur  social :                                 
      Kelompok sosial
      Kebudayaan
      Lembaga sosial
      Stratifikasi sosial
.     Kekuasaan dan wewenang    
  1. Diferensiasi  Sosial
Diferensiasi social adalah proses munculnya perbedaan antara hal-hal yang semula sama.
Contoh : pada masa lalu, fungsi mendidik, memenuhi kebutuhan ekonomi dan memberikan kesejahteraan, dilakukan oleh keluarga. Oleh karena itu, keluarga menjadi lembaga pendidikan, ekonomi dan kesejahteraan yang utama.
Jika pada suatu masa semua orang berkedudukan sama derajat, namun kemudian ada ketidaksamaan social karena perbedaan kekuasaan, kekayaan antar kelompok masyarakat, maka kita menyebut ada Diferensiasi kedudukan atau yang biasa disebut sebagai pelapisan sosial
Dalam arti lain, Diferensiasi social adalah pembedaan masyarakat berdasarkan cirri dan fungsinya. Diferensiasi social mencakup ras, etnis, agama, gender, profesi dan klan.
Klan (clan) adalah system social yang berdasarkan ikatan darah atau keturunan yang sama, yang umumnya terjadi pada masyarakat unilateral.
Diferensiasi Ras berarti pengelompokan masyarakat berdasarkan cirri fisiknya, secara garis besar, manusia dikelompokkan ke dalam tiga kelompok ras, yaitu ras Mongoloid, Kaukasoid dan Negroid.
Diferensiasi social lebih menekankan pada  keanekaragaman atau pembagian social secara horizontal.
Pembedaan Sosial secara Horisontal dalam Masyarakat :
1.      Perbedaan Ras.
Ras ialah kategori individu yang secara turun temurun memiliki cirri-ciri fisik dan biologis tertentu yang sama.
-          Koentjara Ningrat, melakukan pembagian ras sebagai berikut :
a.      Caucasoid (kulit putih); Eropa utara, tengah dan timur,  ( sekitar laut tengah; Afrika utara, Amerika, Arabia) dan Indic (india).
b.      Mongoloid ( kulit Kuning ):
o   Asiatic Mongoloid (Asia Utara, Asia Tenggara, Asia Timur)
o   Malaya mongoloid (Asia Tenggara, Kepulauan Indonesia,, Philipina)
o   American Mongoloid (orang Eskimo di Amerika Utara sampai Amerika Serikat)
c.       Negrito atau Negroid  (kulit Hitam):
o   African Negroid (Benua Afrika)
o   Negrito (Afrika Tengah, Philipina)
o   Melanesia (Irian).
2.      Perbedaan Suku Bangsa.
Perbedaan suku bangsa dibedakan oleh karakteristik kebudayaan yang dimiliki oleh para anggotanya. Suku bangsa di Indonesia sangat beragam artinya cukup banyak dan setiap suku bangsa memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
3.      Perbedaan Agama :
Berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, khususnya pasal 29 ayat (1) dan (2), mengatur kebebasan memeluk  agama dan kebebasan menjalankan ibadah. Oleh karena itu antar pemeluk agama yang menyadari adanya diferensiasi dibidang agama tidak menyebabkan perselisihan satu sama lain.
4.      Perbedaan Jenis Kelamin :
Manusia di dunia ini dapat dibedakan dalam dua jenis kelamin, yaitu pria dan wanita.
Sebagai contoh seorang ibu dapat membedakan jenis mainan, warna baju, jenis pakaian, dan lain-lain,  yang diberikan kepada anak laki-laki dan anak perempuan.
Perbedaan jenis kelamin dapat berpengaruh kepada kegiatan pekerjaan yang dimiliki oleh orang tersebut. Contoh : orang perempuan dalam pekerjaan sangat terbatas dan berbeda dengan orang laki-laki.
5.      Gender adalah perbedaan yang bersifat non biologis (psikologis, social dan budaya) dari laki-laki dan perempuan sebagaimana dibentuk oleh suatu masyarakat. Timbulnya Gender dalam suatu masyarakat  merupakan hasil sosialisasi atau pendidikan.
6.      Perbedaan Pekerjaan :
Pekerjaan pada umumnya dilihat sebagai pendukung kehidupan ekonomi rumah tangga.
Mengapa orang perlu bekerja ?, dan untuk apa hasil pekerjaan ? serta untuk siapa ?.
Kemajuan masyarakat dapat dilihat dari aktivitas penduduk setempat.
Dari segi pekerjaan terlihat seperti : ada pegawai negri, swasta, buruh, dan lain – lain.
Dari uraian diatas terlihat bahwa diferensiasi social merupakan wujud pembedaan warga masyarakat ke dalam golongan-golongan social tertentu yang bersifat horizontal.
  1. Stratifikasi Sosial ( Pelapisan Social )
Kata stratifikasi berasal dari bahasa inggris ( stratification ), menurut Patirin A. Sorokin, mengatakan bahwa startifikasi social adalah pembedaan penduduk atau masyarakat kedalam kelas-kelas secara bertingkat, ( kelas tinggi, sedang dan rendah ).
Adanya pelapisan dalam masyarakat karena individu-individu dalam masyarakat menggolongkan dirinya atau mendefinisikan dirinya sebagai orang-orang yang termsuk dalam lapisan tertentu danmenganggap dirinya berada pada lapisan yang lebih rendah, sedang atau tinggi dari pada orang lain, (menurut Lawang, 1985).
Max Weber, mendefinisikan startifikasi social sebagai penggolongan orang-orang yang termasuk dalam suatu system tertentu ke dalam lapisan-lapisan menurut dimensi tertentu.
Status adalah posisi atau kedudukan seseorang dalam suatu kelompok masyarakat. Status selalu dikaitkan dengan kewajiban dan hak tertentu. Tingkah laku yang diharapkan dari orang yang memiliki status tertentu disebut peran.
Setiap individu akan memperoleh status melalui beberapa cara yaitu :
  1. Ascribed  Status, yaitu kedudukan yang diperoleh secara otomatis atau tanpa usaha, misalnya gelar kebangsaan atau jenis kelamin.
  2. Achieved Status, yaitu kedudukan yang diperoleh seseorang dengan usaha yang disengaja tergantung dari kemampuan masing-masing dalam mengejar tujuannya, Contoh: gelar yang diperoleh melalui pendidikan  ( Drs, Prof, M.Pd.I, S.Pd, S.Pd.I, Dr. DR, MA, M.Si, dan lain – lain).
  3. Assigned Status yaitu kombinasi dari keduanya, yaitu kedudukan yang diperoleh seseorang melalui penghargaan yang diberikan oleh pihak lain setelah orang tersebut berjasa untuk memenuhi kebutuhan atau kepentingan masyarakat.
Stratifikasi social bertahan dari generasi ke generasi;
Ada ketidaksamaan social bertahan dari waktu kewaktu. Dalam setiap masyarakat, setiap orang tua menganugerahkan kedudukan social mereka kepada anaknya, sehingga pola ketidaksamaan tetap bertahan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Namun dalam masyarakat industry, beberapa orang mengalami mobilitas social. Namun demikian, ada juga orang yang kedudukan sosialnya turun karena mengalami kerugian bisnis, pengangguran atau sakit. Yang lebih sering terjadi adalah orang pindah posisi secara horizontal, antara lain dengan pindah ke pekerjaan yang setara.
Jenis – Jenis Stratifikasi Sosial :
Ada dua jenis stratifikasi social yaitu : system kelas dalam masyarakat modern dan system kasta dalam masyarakat agraris yang sudah maju.


Menurut Borgatta, membedakan system stratifikasi social sebagai berikut :
  1. System Primitive
  2. System Feodal
  3. Sistem Perbudakan
  4. System Kasta
  5. System Kelas
  6. System Sosialisme Negara.

BAB. 2
KONFLIK dan INTEGRASI SOSIAL

A.     Pengertian:
 Konflik adalah suatu proses social individu atau kelompok yang berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yangdisertai dengan ancaman dan atau kekerasan.
Menurut Soerjono Soekano, ; konflik social adalah pertentangan social yang bertujuan untuk menguasai atau menghancurkan pihak lain atau proses pencapaian tujuan dengan cara melemahkan pihak lain atau proses pencapaian tujuan dengan cara melemahkan pihak lawan tanpa memmerhatikan norma dan nilai yang berlaku.
Konflik disebabkan  adanya pertentangan atau perbedaan pendapat antar individu atau antar kelompok.
Coba perhatikan gambar dibawah ini !
  1. Konflik  Antar Invidu :
konflik                            Bertengkar 1



  1. Konflik Kelompok :

Perang Suku  Perang Suku 3
KONFLIK DAN KEKERASAN :
      Konflik seringkali berubah menjadi kekerasan terutama apabila upaya-upaya yang berkaitan dengan pengelolaan konflik tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh pihak yang berkaitan
      Kekerasan adalah perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain
Segi Negatif dari Konflik :
      Keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai.
      Perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, saling curiga dll.
      Kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia.
      Dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik.
Menimbulkan kekerasan yang menjurus kearah disintegrasi.
B.  Sebab – Sebab Terjadinya Konflik :
1. Perbedaan Idiologi, yaitu merupakan himpunan nilai-nilai sentral yang berada dalam kejiwaan  manusia. Nilai – nilai sentral ini diyakini dan digunakan sebagai dasar oleh setiap manusia dalam melakukan aktivitasnya.
2. Perbedaan kepentingan, yaitu konflik social yang terjadi dalam masyarakat sering kali memperebutkan soal kedudukan atau harta benda yang mempunyai nilai – nilai ekonomis.
       Contohnya : konflik antara pengusaha yang mendirikan pabrik dengan warga, sedangkan warga masyarakat mempertahankan tanah miliknya. Hal seperti inilah yang sering menimbulkan konflik berkepanjangan.
  1. Perbedaan struktur budaya, yaitu konflik terjadi antar suku, agama dan adat.
Perlu disadari bahwa kebudayaan muncul dari manusia. Oleh sebab itu setiap manusia memiliki kebudayaan dan kebudayaan itu wajib dihargai dan dipertahankan oleh semua orang dan jangan sampai musnah.contoh ; agama, seni budaya, bentuk pakaian, perilaku dan lain-lain.
  1. Ras, Ras adalah golongan manusia yang mempunyai cirri-ciri fisik yang sama, seperti : warna kulit, postur tubuh, warna rambut, bentuk hidung, bibir dan tinggi badan.
Melalui perbedaan cirri-ciri fisik secara psikologis dapat memisahkan hubungan antara individu apabila masing-masing pihak belum memiliki wawasan yang luas tentang macam-macam ras di dunia.
B.      Macam – Macam Konflik :
  1. Berdasarka banyak sedikitnya orang yang terlibat, seperti :
a.      Konflik individu adalah konflik dalam masyarakat antara seorang individu dengan seorang individu yang lain.
  1. Berdasarkan posisi pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, seperti :
a.      Konflik vertical yaitu konflik yang melibatkan dua pihak atau lebih yang mempunyai kedudukan tidak sejajar melainkan antara atasan dengan bawahan dalam satu intansi. Contoh : kepala kantor dengan anak buahnya.
b.      Konflik horizontal yaitu konflik antara dua pihak atau lebih yang keduanya mempunyai strata yang sejajar, bias dalam satu lingkungan kerja (intern) atau antar lembaga (ekstern). Contoh : konflik anatar Parpol, antar pelajar, dll.
  1. Berdasarkan Bidang – bidang kehidupan yang menjadi sumber kehidupan :
a.      Konflik Idiologi
b.      Konflik Ekonomi
c.       Konflik Sosial Budaya.

Konflik dan Kekerasan

      Konflik seringkali berubah menjadi kekerasan terutama apabila upaya-upaya yang berkaitan dengan pengelolaan konflik tidak dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh pihak yang berkaitan
      Kekerasan adalah perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau matinya orang lain atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain .

Beberapa segi positif dari konflik :
  1. Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas/masih belum tuntas ditelaah.
  2. Menjadi jalan untuk mengurangi ketegangan antarindividu atau kelompok.
  3. Menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru.
  4. Meningkatkan solidaritas sesame anggota kelompok.

Beberapa segi negative dari konflik yaitu :
  1. Mengakibatkan keretakan hubungan antarindividu dan persatuan kelompok.
  2. Mengakibatkan kerusakan harta benda dan kehilangan nyawa manusia.
  3. Mengakibatkan berubahnya kepribadian para individu.

Menurut Dahrendorf, ada empat macam konflik, yaitu :
  1. Konflik antarperan social
  2. Konflik antarkelompok social
  3. Konflik antar kelompok terorganisasi dan tidak terorganisasi
  4. Konflik antarasatuan national.

CARA-CARA MENGATASI KONFLIK :
  1. Koersi / paksaan, yaitu cara yang dilakukan dengan memaksa para pihak yang bersengketa untuk mengadakan perdamaian.
  2. Arbitrasi (keputusan wasit) yaitu proses untuk mengatasi konflik dengan melalui pihak-pihak tertentu yang telah disepakati bersama. Arbitator adalah orang yang memutuskan penyelesaian konflik, tanpa terlalu terikat pada pertimbangan-pertimbangan hukum.
  3. Mediasi; cara penyelesaian  konflik dengan menggunakan pihak ke tiga yang memiliki hubungan baik dengan pihak yang berkonflik.
  4. Negosiasi; merupakan cara penyelesaian konflik atas inisiatif pihak-pihak yang berkonflik.
  5. Adjudication (adjudikasi) ; cara penyelesaian konflik/ perkara atau sengketa dupengadilan tetapi prosesnya diperlukan pihak-pihak terkait yang mempunyai kepentingan pada tingkat nasional maupun tingkat internasional. Contoh; sengketa tanah warisan yang tidak dapat diselesaikan dengan cara kekeluargaan kemudian diputuskan melalui  pengadilan.

Mencegah Konflik dengan Memperkuat Integrasi Sosial :

Pengertian Integrasi secara etimologi, (integration) berasal dari bahasa latin integer, integra, berarti utuh, seluruhnya, lengkap, genap, komplit.

Menurut K. Prent, 1969; integrasi social adalah kondisi kemasyarakatan yang ditandai oleh adanya keutuhan antaranggota masyarakat.

Integrasi social bisa merujuk pada tiga tingkat masyarakat, yaitu pada tingkat  mikro (keluarga), meso (kelompok social) dan makro (masyarakat bangsa)

Ada beberapa definisi tentang integrasi social pada masyarakat makro; yaitu :

Integrasi social adalah penyatuan bagian yang berbeda-beda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh, atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi satu bangsa (Howard Wriginis).
Integrasi bangsa; proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan kelompok social ke dalam satu kesatuan wilayah dan dalam pembentukan suatu identitas nasional.
Jadi integrasi bangsa khususnya  menunjuk pada masalah membangun rasa kebangsaan dalam satu wilayah dengan menghapuskan kesetiaan picik pada ikatan yang lebih sempit. (Myron Puspito).

Integrasi social terbagi dua; yaitu
  1. Integrasi social vertical
  2. Integrasi social horizontal.

Keterangan :

  1. Integrasi social vertical; merupakan upaya penciptaan kesatuan hidup bersama dalam masyarakat majemuk, yang terkait dengan kemajemukan vertical.
Kemajemukan vertical adalah kondisi struktur social masyarakat yang terpolarisasi berdasarkan kepemilikan kekuasaan, pengetahuan dan kekayaan.
Dengan demikian kemajemukan vertical berkenaan dengan adanya  polarisasi antara kelompok penghuasa dan yang dikuasai. Kelompok pendidikan dan kurang berpendidikan. Kelompok kaya dan kelompok miskin.

  1. Integrasi social Horisontal ; upaya-upaya penciptaan kesatuan  hidup bersama dalam masyarakat majemuk, yang terkait dengan kemajemukan horizontal.
Kemajemukan social horizontal adalah kondisi struktur social masyarakat yang terpolarisasi berdasarkan keragaman budaya (suku bangsa, daerah, agama dan ras). Keragaman social (perbedaan profesi, dan pekerjaan, seperti buruh, pengusaha, pegawai negeri, petani – pedagang) dan keragaman tempat tinggal (desa –kota).


BAB. 3
MOBILITAS  SOSIAL


1.       Pengertian :
Mobilitas berasal dari bahasa latin mobilis yang berarti mudah dipindahkan atau banyak bergerak dari satu tempat ketempat yang lain.
Menurut Soerjono Sokanto gerak sosial mobiliti adalah suatu gerak dalam struktur sosial yaitu pola-pola tertentu yang mengatur organisasi suatu kelompok sosial.
Jadi, mobilitas sosial adalah perpindahan posisi seseorang atau sekelompok orang dari lapisan yang satu kelapisan yang lain.




Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial
a. Mobilitas Vertikal:
1. Social climbing misalnya, naiknya orang-orang berstatus sosial rendah ke status sosial yang lebih tinggi.
2. Social sinking misalnya, turunnya kedudukan seseorang ke kedudukan lebih rendah.
docu0700



docu0703



b.      Mobilitas Horizontal:
1. Mobilitas antarwilayah misalnya, seorang buruh tani dimusim paceklik pindah menjadi buruh bangunan.
2. Mobilitas antargenerasi adalah perubahan status yang dicapai seseorang yang berbeda dari status orang tuanya. Dalam mobilitas antargenerasi, yang berubah adalah status anak-anak jika dibandingkan dengan status orang tuanya.
3.    mobilitas intragenerasi adalah perpindahan status yang dialami oleh seseorang dalam masa     kehidupannya.
Ada pula yang berpendapat bahwa mobilitas intragenerasi adalah perubahan kedudukan social seseorang selama kehidupan dewasanya.
Contoh : seorang yang mulai bekerja sebagai kasir bank namun kemudian berhasil menjadi kepala cabang pada bank yang bersangkutan disebut mengalami mobilita social.
Contoh lain, seorang yang memasuki dunia kerja sebagai guru bantu, namun kemudian berhasil merintis karier hingga menjadi kepala dinas pendidikan.
BAGAN MOBILITAS SOSIAL VERTIKAL :
Kelas Atas :

Kelas Menengah :

Kelas Bawah :

Faktor – Faktor Penyebab Terjadinya Mobilitas Vertikal :

Sebab – Sebab Terjadinya Mobilitas Vertikal Turun, yaitu :
a.      karena berhalangan tetap atau sementara, misalnya sakit atau cacat tubuh akibat kecelakaan sehinggadiganti dengan pejabat yang lain.
b.      Karena pejabat lama memasuki usia tua dan harus dipensiunkan, maka adanya pergantian generasi baru.
c.       Karena melakukan kesalahan fatal sehingga diturunkan dari jabatan atau kedudukannya.

Sebab – Sebab Terjadinya Mobilitas Vertikal Naik :
  1. Karena seseorang yang memiliki status tersebut mampu melakukan peningkatan prestasi sehingga dinaikkan statusnya.
  2. Karena terjadi perubahan kedudukan sehingga ditunjuk untuk menggantikan kedudukan yang kosong akibat proses peralihan generasi.


PROSES TERBENTUKNYA MOBILITAS SOSIAL

1.                                                                           Faktor Pendorong Mobilitas Sosial diantaranya :
a.                                                                               Faktor perubahan situasi politik
b.                                                                              Faktor perubahan sosial budaya
c.                                                                               Faktor perubahan ekonomi
2.                                                                           Faktor Penghambat Mobilitas Sosial :
a.                  Adanya prbedaan Idiologi
b.                  Adanya perbedaan kepentingan
c.                   Adanya perbedaan suku dan asal daerah
d.                  Adanya perbedaan ras

PERUBAHAN SOSIAL


Pengertian Perubahan Sosial :
Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya dalam suatu masyarakat.
Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya merupakan penyebab dari perubahan.

”Gillin and Gillin”
Perubahan sosial
adalah suatu variasi dan cara-cara hidup yang telah diterima baik karena perubahan-perubahan kondisi geografis, kebudayaan, komposisi penduduk, ideologi maupun karena adanya difusi (penemuan baru dalam masyarakat).

”Robert L. Sutherland, dkk. :
Sebab-sebab terjadinya perubahan yaitu :
1. Inovasi (penemuan baru/perubahan)
2. Invensi (penemuan baru)
3. Adaptasi (penyesuaian secara sosial dan budaya)
4. Adopsi (penggunaan dari penemuan baru/teknologi)


SALURAN – SALURAN MOBILITAS SOSIAL :
  1. Saluran Organisasi Profesi
  2. Saluran Lembaga Keagamaan
  3. Saluran Lembaga-lembaga Ekonomi
  4. Saluran Pendidikan
  5. Saluran Organisasi Politik.


Pengertian Era Globalisasi dan Modernisasi

Pada dasarnya era globalisasi merupakan era pergaulan baru masyarakat diseluruh dunia yang ditandai dengan lancarnya komunikasi dan transaksi anatarumat manusia di seluruh dunia.

Pengertian modernisasi menurut Soerjono Soekanto ; suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pramodern dalam arti teknologi serta organisasi social kearah pola-pola ekonomi dan politik yang menjadi cirri Negara-negara barat yang stabil.

Modernisasi adalah suatu bentuk perubahan social yang biasanya disebut perubahan social yang terarah, yang didasarkan pada perencanaan (social planning).

Dampak Negatif Modernisasi dan Globalisasi :
A.     Beberapa contoh sisi negative dari modernisasi yaitu :
  1. Pengeksploitasian Alam secara terus menerus. (akan menimbulkan kerusakan dan kehabisan sumber daya alam  abiotik : migas dan non migas).
  2. Adanya Sikap Konsumeristis,
Dengan adanya konsumeristis, orang-orang menjadi tergantung untuk membeli berbagai macam barang produk buatan industry. (tersedianya berbagai macam barang yang menyebabkan munculnya sikap konsumeristis).
  1. Adanya Kemerosotan Moral ;
Sebagai langkah awal  adanya kemerosotan moral bahwa produk-produk industry sebagai akibat dari modernisasi telah membuat orang tertarik untuk memilikinya, sementara kemampuan ekonominya tidak selalu mencukupi untuk membeli kebutuhan tersebut (Atikarep Bondo Cupet = Jawa).
  1. Adanya Keresahan Sosial ;
Pengaruh modernisasi seperti munculnya limbah-limbah industry, macaetnya jalan raya karena banyaknya kendaraan yang setiap tahun diproduksi tanpa memperhitungkan akibatnya.
  1. Menurunnya Kemandirian dalam Menghadapi Masalah ;
Dengan hadirnya berbagai produk, seperti Komputer, mesin cuci, alat penanak nasi, setrika listrik, mobil, sepeda motor dan lain-lain, dengan bantuan  peralatan tersebut dapat mempermudah pekerjaan manusia. Tetapi  pada saat peralatan itu rusak atau tidak ada maka seseorang bias berubah kemampuannya seperti orang yang lumpuh dan menjadi pemalas.
  1. Meningkatnya Sikap Egois dan Materialistis ;
Salah satu dari sikap ini dalah bahwa manusia membatasi hubungan dan ketergantungan dengan manusia lain, karena telah mendapat bantuan dari berbagai macam peralatan serta kemudahan komunikasi akibat industrialisasi telah menghasilkan berbagai macam barang sebagai pemenuhan kebutuhan hidup manusia, dalam arti lain manusia sudah tidak lagi membutuhkan keberadaan orng lain sehingga menjadi egois.
Sedangkan untuk memiliki berbagai kebutuhan dari industry termsuk sifat materialistic.


B.      Dampak Positif Modernisasi dan Globalisasi :
Media modernisasi yaitu pihak yang menghendaki bergulirnya proses modernisasi di seluruh dunia adalah kaum cerdik pandai (cendikiawan). Media modernisasi ini menghendaki adanya perbaikan pola piker dan aktivitas semua orang agar hidupnya lebih mudah dan berkualitas.
Disisi lain yang menguntungkan adanya modernisasi yaitu :
  1. Perkembangan IPTEK
  2. Tersedianya Lapangan Pekerjaan
  3. Lahirnya tenaga kerja Profesional
  4. Meningkatnya kemampuan kerja manusia
  5. Meningkatnya volume ekspor
  6. Terpenuhinya barang-barang konsumsi.

C.      Akibat – Akibat Mobilitas Sosial :

Munculnya gerak mobilitas social memberikan peluang yang positif dan negative. Beberapa akibat yang muncul adalah sebagai berikut :
  1. Terjadinya Peningkatan Integritas dan Tata Kerja;
Melalui mobilitas social sering kali menimbulkan gairah kerja yang baru sehingga depat meningkatkan kesejahteraan pekerja. Rolling jabatan dipandang perlu agar dapat memberikan kesmpatan kerja yan lebih baik dari sebelumnya.
  1. Mobilitas social akan menimbulkan disintegrasi  social manakala kebijakan-kebijakan yang baru tidak disepakati oleh kalangan masyarakat luas yang terkait sehingga menimbulkan gejolak protes dan rasa tidak puas terhadap perubahan itu. Kondisi ini dinamakan disintegrasi social.
Apabila hal ini berlangsung secara terus-menerus maka dapat mengakibatkan suasana masyarakat menjadi lebih buruk dan menimbulkan perpecahan. Kondisi inilah yang dinamakan disorganisasi social.
Tanda-tanda terjadinya disintegrasi social anatar lain sebagai berikut :
a.      Adanya perombakan system social akibat perubahan social budaya.
b.      Timbulnya kegelisahan dari sebagian besar warga masyarakat, sehingga menimbulkan kekacauan dlam masyarakat.
c.       Adanya perbedaan pendapat yang menimbulkan kontra.
d.      Terjadinya pertentangan antara normka-norma yang ada dalam masyarakat.

D.     Adapun perwujudan dari disintegrasi social adalah sebagai berikut :

  1. Kenakalan Remaja (dilinkuensi)
  2. Kriminalitas
  3. Pergolakan Daerah (sikap yang tidak sepaham dan rasa tidak puas antar kelompok pusat dan daerah).
  4. Aksi Protes/ Demonstrasi.

.



BAHAN AJAR SOSIOLOGI
SEMESTER II
OLEH : M. SYAFEI, S.Pd.I

BAB. 4
MASYARAKAT MULTIKULTURAL

  1. Pendahuluan
Pengertian Konsep Masyarakat Multikultural : berasal dari kata masyarakat yang artinya persekutuan hidup manusia yang menempati wilayah tertentu, sedangkan konsep multicultural berasal dari kata multi, artinya banyak dan kata cultural artinya kebudayaan.

Masyarakat multikultural :
         Adalah masyarakat yangg memiliki karakteristik heterogen di mana pola hubungan sosial antarindividu dalam masyarakat bersifat toleran dan harus menerima kenyataan untuk hidup berdampingan secara damai satu sama lain dengan perbedaan yg ada.
Pengertian multikultural :
-          Philip   Atkonson (filsuf Australia), multikulturalisme pada dasarnya merupakan paham yang menyangkal bahwa kebudayaan-kebudayaan yang ada saling bertentangan
-          Menurut Parekh, multikulturalisme adalah sebuah cara untuk memahami kehidupan (way of viewing human life)

Masyarakat Multikultural Indonesia
Masyarakat Indonesia yang terdiri atas beragam etnis merupakan masyarakat multikultural. Beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multikultural, antara lain :
- Faktor histori
- Faktor geologi

Konsep multikulturalisme dijelaskan Parekh dalam tiga pandangan mendasar yaitu:
1.Manusia terikat secara kultural (Culturally Embeded)
2.Terbatasnya kemampuan budaya manusia atau sebagai sarana memahami alam
3.Pembentukan setiap kebudayaan selalu mendapat pengaruh dari kebudayaan lain


Dampak keberadaan  Masyarakat Multikultural :
 1 . Konflik Vertikal : Konflik vertikal     merupakan konflik antar strata yg terjadi dalam kehidupan bermasyarakat.
            Contohnya konflik antara pemerintah daerah dan pemerintah pusat menyangkut otonomi daerah atau konflik antara pemerintah provinsi dan kabupaten
Faktor wilayah yang berbentuk kepulauan :
  1. Klasifikasi Masyarakat Indonesia secara Horizontal :
    1. Berdasarkan Bahasa
    2. Berdasarkan Ras
    3. Berdasarkan Agama
  2. Klasifikasi Masyarakat Indonesia secara Vertikal :
    1.  Berdasarkan Kriteria Sosial
    2.  Berdasarkan Kriteria Politik
    3.  Berdasarkan Kriteria Ekonomi
2. Konflik Horizontal : konflik horizontal merupakan konflik sosial antarpihak yang sederajat dalam kehidupan masyarakat :
    1. Konflik antar ras
    2. Konflik antarsuku
    3. Konflik antaragama
    4. Konflik antargolongan
Integrasi sosial berlangsung lambat
Integrasi adalah proses penyesuaian di antara unsur-unsur sosial yang berbeda sehingga membentuk satu kesatuan masyarakat yg serasi dalam fungsi kehidupan masyarakat. Proses integrasi sosial pada masyarakat multikultural biasanya sulit untuk dilaksanakan. Hal ini karna adanya perbedaan mendasar tentang sistem nilai.
3. Pemerintahan Sulit Mewujudkan Keadilan
Ibarat keluarga,pemerintah merupakan orang tua, sedangkan suku, agama, dan golongan merupakan anak-anaknya, apabila antaranak memiliki visi dan misi yang berbeda tentang keluarga maka akan sulit bagi orang tua untuk menciptakan pelayanan yang adil bagi anak-anaknya, namun pemerintah tetap berupaya mewujudkan keadilan melalui pedoman-pedoman tertentu
Berkaitan dengan masalah keadilan ada dua teori keadilan yg perlu diketahuai :
    1.   Teori keadilan Material
    2.   Teori Keadilan Spiritual

4. Sering Terjadi Perubahan
Perubahan pada masyarakat multikultural seringkali bersifat subjektif dengan versi kepentingan politik dan golongan.
Salah satu tindakan yang bijaksana adalah dengan menyusun suatu perencanan perubahan yang bersifat rasional dan universal
Masyarakat multikultural merupakan masyarakat yang memiliki heterogen di mana pola hubungan sosial antarindividu dalam masyarakat bersifat toleran dan harus menerima kenyataan untuk hidup secara damai satu sama lain dengan perbedaan yang ada. Multikulturalisme merupakan sebuah ideologi dan alat atau wahana untuk meningkatkan derajat manusia dan kemanusiaannya dalam kehidupan bersama.
KESIMPULAN
Konsep multikulturalisme dapat di jelaskan
dalam 3 pandangan mendasar yaitu :
    1. Manusia terikat secara kultural
    2. Terbatasnya kemampuan manusia atau masyarakat sebagai sarana memahami alam
    3. Pembentukan setiap kebudayaan selalu mendapat pengaruh dari kebudayaan lain.
    4. Faktor penyebab masyarakat Indonesia merupakan masyarakat multikultural adalah faktor histori, geologi, dan wilayah yang berbentuk kepulauan
 Masyarakat multicultural adalah masyarakat yang memiliki struktur atau tipe budaya atau kebudayaan yang lebih dari satu.

Dampak keberadaan masyarakat  multikultural, antara lain :
  1. Konflik vertikal
  2. Konflik horizontal
  3. Integrasi sosial berlangsung lambat
  4. Pemerintah sulit mewujudkan keadilan
  5. Sering terjadi perubahan

UJI KOMPETENSI  
  1. Apa yang kamu ketahui tentang  multikultural ?
  2. Mengapa kita harus mengembangkan sikap toleransi dalam kehidupan masyarakat yang berlatar belakang multikultural ?
  3. Apa yang kamu ketahui tentang integrasi sosial ?
  4. Bagaimana cara meningkatkan integrasi sosial ?
  5. Mengapa masyarakat multikultural seperti Indonesia rawan konflik
Dibawah ini salah satu contoh masyarakat multicultural .
images_011  muslim_011605_big  Barongsai
rmh bugis tarian bugis
dayak-girl
Pernahkah kamu memperhatikan masyarakat Indonesia dari sabang sampai merauke ?
Budaya PapuaIMG_0439
B.     Kelompok Sosial Dalam Analisis Sosiologis :
  1. Pengertian Kelompok Sosial :
  1. Kelompok sosial adalah sejumlah orang yang berinteraksi satu sama lain secara teratur (Giddens).
  2. Kelompok didefinisikan sebagai dua atau lebih orang yang saling berinteraksi dengan cara-cara yang terpola, dan dikenali sebagai sebuah kelompok oleh mereka sendiri dan oleh orang lain (Johnson)
  3. Kelompok adalah kesatuan orang yang memiliki kepentingan bersama dan memiliki beberapa landasan interaksi (Stewart)
  1. Kategori Sosial adalah pengelompokan orang-orang secara statistic, dimana orang-orang diklasifikasikan  bersama atas dasar sifat-sifat yang dimiliki bersama .
Contoh : orang yang memiliki tingkat pendapatan atau pekerjaan yang sama akan masuk dalam satu kategori.
Contoh dalam satu kategori : wanita, pemilik rumah, muslim, dll.
  1. Kumpulan / Agregat atau kerumunan adalah kumpulan orang yang berada di tempat yang samadan pada waktu yang sama pula. Namun diantara mereka tidak memiliki hubungan-hubungan yang pasti.
Dalam arti lain, agregat adalah kumpulan orang yang berada dalam interaksi yang tidak terfokus.


TUGAS :
Carilah masing-masing 3 contoh dari kelompok sosial, kategori sosial, kumpulan dan kerumunanseperti dibawah ini :
Jenis
Contoh
Kelompok Sosial
1.
2.
3.
Kategori Sosial
1.
2.
3.
Kumpulan
1.
2.
3.
Kerumunan
1.
2.
3.

Kesimpulan : para anggota memiliki kesadaran bersama bahwa mereka adalah satu kelompok.
Secara sosiologis, masyarakat multicultural adalah masyarakat yang memiliki keanekaragaman budaya.
Keaneka ragaam itu bisa  berkenaan dengan suku bangsa, agama, ras, golongan atau gender.
Ciri-ciri Masyarakat Multikultural :
Menurut J. Nasikun, bahwa suatu masyarakat bersifat majemuk sejauh masyarakat tersebut secara structural memiliki sub-subkebudayaan yang bersifat deversi (bermacam-macam) yang ditandai oleh kurang berkembangnya system nilai yang disepakati oleh seluruh anggota masyarakat dan juga system nilai dari kesatuan-kesatuan sosial, serta sering munculnya konflik sosial.

Tipe - Tipe Kelompok Sosial dalam Masyarakat Multikultural :
Tipe kelompok sosial yang ada dalam masyarakat multicultural dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
  1. Klasifikasi berdasarkan jumlah anggotanya.
Berdasarkan  jumlah anggotanya, kelompk ini dapat dibagi dua yaitu Diad dan Triad.
Diad adalah kelompok yang terbentuk atas pasngan orang  yang mengadakan hubungan-hubungan sosial, sebagaimana terjadi dalam hubungan dua sahabat, hubungan suami dan istri.
Triad adalah kelompok yang terbentuk karena adanya tiga orang yang mengadakan hubungan-hubungan sosial. ( hubungan pertemanan di antara mereka bias saja pecah jika salah satu memjutuskan hubungan atau terjadi konflik )
  1. Klasifikasi berdasarkan Makna Kelompok Bagi Anggotanya.
Klasifikasi ini debadakan menjadi dua yaitu kelompok primer (kelompok kecil)  dan kelompok skunder (luas/besar)
  1. Klasifikasi Berdasarkan Sikap Anggota terhadap Kelompoknya dan kelompok lain.
  2. Klasifikasi Berdasarkan Sifat Ikatan Antaranggota.
  3. Klasifikasi Berdasarkan Peran Kelompok.
  4. Klasifikasi Berdasarkan Struktur.
Berdasarkan strukturnya kelompok dapat dibedakan menjadi kelompok informal dan formal.
a.      Kelompok informal adalah kelompok yang tidak memiliki struktur dan organisasi yang pasti.
b.      Kelompok formal adalah kelompok yang memiliki aturan-aturan yang tegas dan sengaja dibuat oleh anggota kelompok untuk mengatur hubungan di antara mereka.
Kelompok formal sering disebut dengan organisasi atau asosiasi.
Organisasi adalah perkumpulan besar yang bekerja berdasarkan garis komando yang impersonal dan dibentuk untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Organisasi formal  adalah kelompok yang dibentuk dengan tujuan khusus dan ditata sedemikian demi terjadinya  efesiensi maksimal.
Organisasi dalam masyarakat dapat dikelompokkan sebagai berikut :
  1. Organisasi Utilitarian , adalah organisasi yang menyediakan imbalan materi pada para anggotanya. Contoh memberikan laba atau gajiatau upah  yang cukup kepada para pegawainya  di perusahaan.
  2. Organisasi normative adalah organisasi yang dibentuk  untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang secara normative dianggap baik oleh para anggotanya. Arti lain seseorang ikut tergabung dalam organisasi bukan mencari keuntungan tetapi mencari keuntungan moral yang dianggap baik.
Fungsi organisasi normative yaitu :
a.      Penyaluran minat pribadi
b.      Uji coba program pelayanan sosial
c.       Saluran kegiatan politik.

MASYARAKAT INDONESIA SEBAGAI MASYARAKAT MULTIKULTURAL :
Penyebab memajemukan Masyarakat Indonesia:
         Keadan geografis
         Pengaruh kebudayaan asing
         Iklim berbeda
Ciri kemajemukan masyarakat Indonesia:
         Kemajemukan berdasarkan ras
         Kemajemukan berdasarkan suku bangsa
         Kemajemukan berdasarkan agama

KEMAJEMUKAN MASYARAKAT INDONESIA BERDASARKAN SUKU BANGSA :
CIRI ETNIS:
         Kesamaan keturunan
         Kesamaan bahasa
         Kesamaan kesenian
         Kesamaan kebangsaan
         Adanya gabungan dari ciri tersebut

SISTEM PELAPISAN SOSIAL DALAM MASYARAKAT PERTANIAN
 
I. Cikal Bakal
II. Kuli Kenceng
III. Kuli Kendo
IV. Buruh Tani    
SUBDAimages 
I. Cikal Bakal                                                                                       IV. Buruh Tani    
II. Kuli Kenceng                                                                                 III. Kuli Kendo
MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT MULTIKULTURAL DAN PERUBAHAN BUDAYA
MASALAH SOSIAL  :   Tanda suatu konflik dalam syarakat :
  1. Anggota masyarakat tidak mematuhi norma
  2. Timbul ketidaksepahaman
  3. Penegakan sanksi tidak konsisten
  4. Menurunnya kewibawaan tokoh dan  pemimpin masyarakat
Salah satu contohnya :
Contoh disintegrasi bangsa:
  1.   PKI Madiun
  2.   PRRI Permesta
  3.   Peristiwa Mei
  4.   Poso
  5.   dan lain-lainnya
Contoh Masalah sosial  : Faktor yang mempertahankan integrasi  diantaranya adalah :
  1. Nilai toleransi
  2. Penggunaan bahasa Indonesia
  3. Semangat persatuan Ideologi
  4. Pancasila Rasa senasib
  5. dan sepenanggungan




SISTEM PELAPISAN MASYARAKAT FEODAL
                          
  1.  RAJA
  2. Priyayi/olee balang
  3. Petani/ rakyat jelata

  1. STRUKTUR SOSIAL PADA PADA MASYARAKAT INDUSTRI MODERN
    DOKTER
 (KELOMPOK PROFESI)







             

( KLAS EKONOMI )











MASALAH YANG TIMBUL AKIBAT KEANEKARAGAMAN DAN PERUBAHAN BUDAYA

Lunturnya nilai lama  Gotong royong  Kebersamaan
Sikap seperti diatas kurang digemari bagi kalangan kota.






                        05-kemiskinan

(Budaya hidup rukun)                                                           (Kemiskinan daerah kumuh)

    
Gb.1                                                                            Gb.2
 Gb. 3                   
(Benturan Budaya berakibat pada perilaku menyimpang)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar